Mengenal Tumbuhan Lumut, Ciri-ciri, dan Klasifikasinya

Mengenal Tumbuhan Lumut, Ciri-ciri, dan Klasifikasinya

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Rabu, 25 Okt 2023 06:00 WIB
ilustrasi lumut
Foto: Rosy/Pixabay
Jakarta -

Lumut, yang biasanya dijumpai dalam berbagai lingkungan alami, adalah salah satu kelompok tumbuhan yang seringkali terabaikan dalam dunia tumbuhan. Tumbuhan lumut, meskipun kecil dan sering kali tidak terlihat oleh mata manusia, ternyata memiliki karakteristik unik yang membuatnya menarik untuk dipelajari.

Lantas, apa pengertian dari tumbuhan lumut sendiri?

Pengertian Tumbuhan Lumut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA: Biologi Kelas X oleh Prasida Widiyanto, lumut adalah salah satu kelompok tumbuhan Kingdom Plantae yang memiliki nama ilmiah bryophyta. Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang artinya tumbuhan laut dan phyton yang berarti lembab.

Pada umumnya, lumut memiliki warna hijau yang khas karena sel-selnya yang mengandung pigmen hijau atau klorofil. Klorofil ini memungkinkan lumut untuk melakukan fotosintesis, suatu proses di mana mereka dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi senyawa organik, seperti karbohidrat.

ADVERTISEMENT

Seiring dengan kemampuan ini, lumut dapat mandiri dalam produksi makanannya sendiri, sehingga mereka termasuk dalam kategori organisme fotoautotrof.

Dengan kata lain, lumut dapat membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari, menjadikannya salah satu organisme yang memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai produsen.

Ciri-ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut (Bryophyta) memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dari tumbuhan lainnya:

1. Talofita

Tumbuhan lumut tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.

2. Kormofita

Tumbuhan lumut yang lebih kompleks sudah bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun.

3. Tumbuhan Peralihan

Lumut adalah tumbuhan peralihan dengan beragam struktur tubuh, dari talus hingga mirip akar, batang, dan daun.

4. Vegetasi Perintis

Lumut berperan sebagai vegetasi perintis, tumbuh di tempat yang keras atau terganggu, membantu kondisi tumbuhan lain.

5. Ukuran Variabel

Lumut bisa berukuran 1-2 cm atau hingga 40 cm, tergantung pada spesies dan lingkungan.

6. Dua Bentuk Generasi

Lumut memiliki dua bentuk generasi berbeda: gametofit (mirip daun, reproduksi) dan sporofit (kecil, menghasilkan spora).

Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut digolongkan menjadi tiga klasifikasi, berikut adalah ulasannya yang dikutip dari buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X Semester 2 oleh Umi Kalsum dan Iftitah Hanim.

1. Lumut Daun (Lumut Sejati)

Lumut daun, tumbuhan yang biasa hidup di tempat lembab dan teduh, lebih adaptif dibandingkan tumbuhan lumut lainnya. Mereka tumbuh luas di daerah tropis, gurun, dan kutub. Lumut ini memiliki akar tiruan (rizoid), batang, dan daun mirip lembaran yang menyusun spora.

Lumut daun sering tumbuh seperti karpet di lantai hutan atau menempel pada pohon. Mereka memiliki kutikula dan stomata untuk menjaga agar air tidak hilang dari sel-sel mereka.

Pada musim panas yang panjang, mereka memasuki periode dormansi dan berubah menjadi coklat, tetapi akan kembali hijau saat hujan turun. Reproduksi lumut daun terjadi baik secara seksual maupun aseksual.

Aseksualitas sering terjadi melalui fragmentasi, di mana bagian lumut tumbuh menjadi individu baru. Selain itu, lumut daun mengalami siklus hidup yang melibatkan fase gametofit dan sporofit secara bergantian.

Contoh lumut daun adalah Polytrichum juniperinum, Funaria, Pogonatum cirratum, Aerobryopsis longissima, dan lumut gambut sphagnum.

2. Lumut Hati

Lumut hati adalah tumbuhan talus yang terdiri dari lembaran pipih dan berlobus. Ada dua jenis utama: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Mereka tumbuh di tanah lembab atau permukaan air.

Beberapa jenis memiliki struktur khusus yang disebut gemma cup untuk reproduksi vegetatif. Reproduksi juga bisa terjadi melalui fragmentasi. Reproduksi seksual melibatkan anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina), dengan pembentukan zigot yang berkembang menjadi tumbuhan baru.

Contoh lumut hati termasuk Marchantia polymorpha dan Marchantia geminate.

3. Lumut Tanduk

Lumut tanduk biasanya ditemukan di sepanjang sungai, danau, atau selokan. Mereka memiliki struktur mirip dengan lumut hati, dengan sporofit yang menyerupai tanduk dan organ gametofit tertanam dalam tubuh talus.

Lumut tanduk terus menerus menghasilkan sporangium untuk pertumbuhan baru. Seperti lumut hati, mereka juga mengalami metagenesis.

Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros sporophytes.

Demikian ulasan terkait tumbuhan lumut yang dapat menambah pengetahuanmu. Selamat belajar!



Simak Video "Masak Masak: Puding Lumut Manisnya Imut-Imut"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia