?
Nephrolepis
Nephrolepis biserrata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Lomariopsidaceae
Genus: Nephrolepis
Schott, 1834
Spesies
lihat teks
Nephrolepis niphoboloides Alderw.; Bull. Jard. bot. Buit. II nr. XI. 18 (1913)
Nephrolepis obliterata (R. Br.) J. Sm.; Journ. Bot. 4. 197 (1841). Remarks: this name has
been misapplied to Arthropteris palisotii in older literature.
Nephrolepis paludosa (Raddi) Sehnem; Fl. Illustr. Catar. 1: 16 (1979)
Nephrolepis pectinata (Willd.) Schott; Gen. Fil. t. 3 (1834)
Nephrolepis pendula (Raddi) J. Sm.; J. Bot. (Hooker) 4: 197 (1841). Remarks: see
comments under N. cordifolia.
Nephrolepis persicifolia Christ; Nova Guinea 8, 169 (1909)
Nephrolepis pickelii Rosenst.; Sampaio, Arch. Mus. Nac. Rio 32. 36 (1930)
Nephrolepis pilosula Alderw.; Bull. Jard. bot. Buit. II nr. XI. 18 (1913)
Nephrolepis pubescens Copel.; Philip. Journ. Sc. 81: 12 (1952)
Nephrolepis pumicicola Ballard; Kew Bull. 1956: 467 (1955)
Nephrolepis radicans (Burm.) Kuhn; Ann. Lugd. Bat. 4. 285 (1869)
Nephrolepis rivularis (Vahl) Mett. ex Krug; Bot. Jahrb. Syst. 24: 122 (1897)
Nephrolepis rosenstockii Brause; Engl. Jahrb. 49. 25 (1912)
Nephrolepis saligna Carr.; Seem., Fl. Vit. 361 (1873)
Nephrolepis schlechteri Brause; Engl. Jahrb. 49. 24 (1912)
Nephrolepis serrata Alderw.; Bull. Buit. II no. 28. 34 (1918)
Nephrolepis thomsoni Alderw.; Bull. Buit. II no. 24. 2 (1917), Mal. Ferns Suppl. 499 (1917)
Nephrolepis undulata (Afzel. ex Sw.) J. Sm.; Bot. Mag. 72 (Companion): 35 bis (1846).
Trivial names: Annual Sword fer
?Asplenium
nidus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Polypodiopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Aspleniaceae
Genus: Asplenium
Spesies: A. nidus
Nama binomial
Asplenium nidus
L.
Paku sarang burung (Asplenium nidus, syn.: A. ficifolium Goldm.,Thamnopteris nidus (L.) C.
Presl.,Neottopteris rigida Feé) merupakan jenis tumbuhan paku populer sebagaitanaman
hias halaman. Orang Sundamenyebutnya kadaka, sementara dalam bahasa Jawa dikenal
dengankedakah. Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India
tropis, Indocina,Malesia, hingga pulau-pulau diSamudera Pasifik. Walaupun dalam artikel ini
paku sarang burung disamakan dengan A. nidus hasil penelitian terakhir menunjukkan
kemungkinan revisi, bahwa paku sarang burung mencakup beberapa jenis berkerabat dekat
namun berbeda.[1][2] A. australasiaticum juga sering dianggap sebagai paku sarang burung.
Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150 cm
dan lebar 20 cm, menyerupai daun pisang. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun
hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung. Spora terletak di sisi bawah
helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang (biasa
pada Aspleniaceae). Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam "sarang" yang
menumpang pada cabang-cabang pohon. "Sarang" ini bersifat menyimpan air dan dapat
ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya.
Paku ini kebanyakan epifit, namun sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat
bahan organik yang menyediakan hara. Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai
naungan.
Di Hong Kong, jenis ini dilindungi oleh undang-undang.
Allamanda cathartica
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Allamanda
cathartica
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum: Basidiomycota
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apocynales
Famili: Apocynaceae
Genus: Allamanda
Spesies: Allamanda cathartica
Nama binomial
Pleurotus ostreatus
Universal Taxonomic Services [1]
Allamanda cathartica adalahtanaman hias yang umum disebut sebagai bungaalamanda dan
juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau
bunga buttercup.[2] Bunga alamanda berasal dari daerahAmerika Tengah dan Selatan dan
banyak ditemukan di Brazildi mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasankarena bentuknya
yang indah.[2]
Daftar isi
[sembunyikan]
1Ciri-ciri
2Habitat
3Reproduksi
4Manfaat
5Referensi
Allamanda cathartica
Belum Diperiksa
?
Kelapa
Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Upafamili: Arecoideae
Bangsa: Cocoeae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera
Nama binomial
Cocos nucifera
L.
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocosdari suku aren-arenan
atauArecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisiAsia, namun kini telah
menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
Kelapa
Skema bagian-bagian buah kelapa.
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akarserabut, tebal dan
berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan
pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu.Kayunya kurang baik digunakan untuk
bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bertoreh
sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu,
bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari
pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning,
hijau, atau coklat; buah tersusun darimesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut,
melindungi bagian endokarp yang keras (disebutbatok) dan kedap air; endokarp
melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam
endokarp. Endospermiumberupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase
padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah;
embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebutkentos).
Kelapa secara alami tumbuh di pantaidan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal
dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika.
Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring
dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
Glugu
Memetik kelapa
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga
bangunan Cakar Ayam(dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta)
olehSedijatmo.
Kayu dari batangnya, yang disebutkayu glugu, dipakai orang sebagai kayu dengan mutu
menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur,
dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan
yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara,
dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai
anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunga yang masih muda, yang disebutmayang (sebetulnya nama ini umum bagi
semua bunga palma) atau manggar dalambahasa Jawa, dipakai orang untuk hiasan dalam
upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Mayang oleh orang Jawa-Mataraman dipakai
sebagai bahan pengganti gori dalam pembuatangudeg dan disebut gudeg manggar. Bunga
betina atau buah mudanya, disebut bluluk dalambahasa Jawa, dapat dimakan. Cairan manis
yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) niraatau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum
sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Gula kelapa juga dibuat dari nira ini.
Buah kelapa muda, air di dalamnya dapat diminum.
Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa, bahan bakukopra.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding
dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda
berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa mudaatau es degan.
Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek
penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada
dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini
disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya
diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra.
Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebutnata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging buah
kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada masakan daging serta
dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah.
Cycas rumphii
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
?
Cycas rumphii
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Cycadophyta
Kelas: Cycadopsida
Ordo: Cycadales
Famili: Cycadaceae
Genus: Cycas
Spesies: C. rumphii
Nama binomial
Cycas rumphii
Miq.
Cycas rumphii adalah salah satu jenis pakis haji (Cycas) yang umum ditemukan diNusantara.
Tumbuhan ini asli berasal dari kepulauan ini dan apabila orang menyebut "pakis haji", maka
yang dimaksud biasanya adalah C. rumphii ini. Tumbuhan ini biasa ditanam orang sebagai
penghias pekarangan rumah dan batangnya mengandung pati yang dapat dimakan.
Nama "rumphii" diambil dari nama seorang peneliti berkebangsaan Jerman dari abad ke-18 yang
pernah meneliti tumbuhan di Kepulauan Maluku,Georg Eberhard Rumpf(Rumphius).
Cycas rumphii menyebar di seluruh Kepulauan Indonesia, mulai dari Jawa, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Asalnya diperkirakan dari Maluku. Ia juga
dibudidayakan di Indocina, Guam,Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon, dan Cina.
Artikel bertopik tumbuhanini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
denganmengembangkannya.
Rambutan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Rambutan
Rambutan
Status konservasi
Risiko Rendah (IUCN 2.3)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Nephelium
Spesies: N. lappaceum
Nama binomial
Nephelium lappaceum
L.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Pemerian botani
o 1.1Pembungaan dan bunga
o 1.2Buah
2Varietas rambutan
3Lihat pula
Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi
dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk
menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur,
posisi pada pohon, dan ras lokal.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan merona(flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas
teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda.
Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat
tumbuh.
Pembungaan dan bunga[sunting | sunting sumber]
Tumbuhan ini menghasilkan bungasetelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2
tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi
bersifat androdioecious, ada tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil
bunga banci. Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan
menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah
Sumatera bagian utara, yang tidak mengenalmusim kemarau rambutan dapat menghasilkan
buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3
bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5 mm
atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkanputik. Tumbuhan banci yang baru
berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan
alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki
dua bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang
hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai
jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran
sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah
peliharaan.
Buah[sunting | sunting sumber]
Buah Rambutan
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp).
Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketikamasak/ranum.
Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah",
sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas
("rambutan ace"/ngelotok).
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak
menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga
Maret, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah
musiman lain, seperti durian dan mangga.
Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara lain hingga saat ini
dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah. Di Indonesia, Balai Penelitian
BuahSolok yang melakukan tugas ini. Pola perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah
seleksi dariplasma nutfah yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia,
terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang melakukan perbaikan
kultivar adalah MARDI.
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik
Indonesia hingga 2005adalah
1. 'Rapiah' dari Pasar minggu,
2. 'Bahrang' dari Langkat,
3. 'Lebak bulus' dari Pasar minggu,
4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
6. 'Binjai' dari Pasar minggu
7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Banten,
11.'Narmada' dari NTB,
Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan terntentu,
seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk digunakan sebagai batang
bawah dalam okulasi.
Mangga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Mangga
Buah mangga gedong gincu,
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Nama binomial
Mangifera indica
L.
Mangga atau mempelamadalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalammarga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan sukuAnacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10–40 m.
Nama buah ini berasal dariMalayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia
menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orangPortugis dan
diserap menjadimanga (bahasa Portugis),mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya
sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai
bahasa daerah, seperti pelem atau poh(Jw.).
Daftar isi
[sembunyikan]
1Pemeliharaan
o 1.1Bunga
o 1.2Buah
2Kandungan Gizi Buah Mangga
3Hasil dan kegunaan
4Trivia
5Jenis yang berkerabat
6Referensi
7Bahan bacaan
8Pranala luar
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan
mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak
kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau
memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak
celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah
tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.
Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih
kurang 30–60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan
letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan
sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak
liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan
ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
Mangga
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Karbohidrat 15 g
- Gula 13.7
Lemak 0.38 g
Protein 0.82 g
Kalsium 11 mg (1%)
Magnesium 10 mg (3%)
Fosfor 14 mg (2%)
Natrium 1 mg (0%)
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan
bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya
mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,
yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak.
Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis
sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Bijiberwarna putih, gepeng
memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping;
ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.
India 13.501.000 F
Meksiko 2.050.000 F
Thailand 1.800.000 F
Pakistan 1.719.180 F
Indonesia 1.620.000 F
Brasil 1.546.000 F
Filipina 975.000 F
Nigeria 734.000 F
Vietnam 370.000 F
Dunia 33.445.279 A