Anda di halaman 1dari 24

Paku pedang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

?
Nephrolepis

Nephrolepis biserrata

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Lomariopsidaceae
Genus: Nephrolepis
Schott, 1834

Spesies

lihat teks

Paku pedang (Nephrolepis) merupakan sekelompok tumbuhan paku dengan sekitar


40 jenis yang mudah dikenali karena entalnyamemanjang berbentuk pedang.
Terna epifit atau setengah epifit, mudah dijumpai tumbuh di tepi-tepi sungai, tebing, atau pada
batang palem serta pohon lain.Rimpangnya tipis, menyerupai akar. Dari rimpangnya tumbuh
ental yang memanjang, dapat mencapai 1,5m panjang, dengan anak-anak daun tersusun
menyirip tunggal, mirip pedang atau mata tombak.
Dalam taksonomi saat ini, Nephrolepis dimasukkan dalam suku Lomariopsidaceae, walaupun
banyak yang menganggap Nephrolepislebih baik dikelompokkan sebagai genus tunggal dari
suku Nephrolepidaceae. Sistem lain memasukkannya ke dalam Davalliaceae.
Di Indonesia dan daerah Asia tropis lainnya, Nephrolepis mudah dijumpai di rumah-rumah
atau kebun. Tumbuhan ini mudah beradaptasi karena bersifat epifit dan memiliki rimpang yang
tahan kering yang menjalar ke mana-mana. Beberapa jenisnya, sepertiNephrolepis exaltata, N.
duffii, dan N. cordifolia, dikenal sebagai tanaman hias populer dan memiliki banyak kultivar. N.
biserrata biasa dijumpai di batang-batang palem di kebun atau hutan.
Daftar jenis[sunting | sunting sumber]
Berikut adalah jenis-jenis paku pedang, menurut M. Hassler & B. Svale[1].

 Nephrolepis abrupta (Bory) Mett.; Fil. Lips. 99 (1856)


 Nephrolepis acutifolia (Desv.) Christ; Verh. Nat. Ges. Basel 11. 243 (1895)
 Nephrolepis arida D.L.Jones; Austrobaileya 2(5): 474 (1988)
 Nephrolepis arthropteroides Kunkel; Nova Hedwigia 6: 205. t. 47 (1963)
 Nephrolepis biserrata (Sw.) Schott; Gen. Fil. ad. t. 3 (1834). Trivial names: Giant Sword
Fern, Broad sword fern, Coarse Sword fern
 var. auriculata Ching in S.S. Chien & Chun (1959)
 Nephrolepis celebica Zoll.; Syst. Verz. 44, 49 (1854)
 Nephrolepis clementis Christ; Phil. Journ. Sci. Bot. 3. 272 (1908)
 Nephrolepis cordifolia (L.) Presl; Tent. Pterid. 79 (1836). Remarks: Status of name doubtful.
If N. cordifolia and N. pendula are united, as some authors prefer, then N. pendula has
priority. An unnamed sibling species occurs in Kermadec Isl. and New Zealand - North
Island. Trivial names: Fishbone fern, Herringbone fern, Sword fern, Tuber sword fern, Erect
Sword fern.
 Nephrolepis davalliae Alderw.; Bull. Dépt. agric. Ind. néerl. 21. 2 (1908)
 Nephrolepis davallioides (Sw.) Kunze; Bot. Zeit. 460 (1846)
 Nephrolepis dayakorum Bonap.; N. Pt. 7. 399 (1918)
 Nephrolepis delicatula (Decne) Pichi-Serm.; Webbia 23: 181 (1968)
 Nephrolepis dicksonioides Christ; Verh. Nat. Ges. Basel 11. 241 t. 3 f. 8-10 (1895)
 Nephrolepis duffii Moore; Gard. Chr. n. s. 9. 622 f. 113 (1878)
 Nephrolepis exaltata (L.) Schott; Gen. Fil. t. 3 (1834)
 ssp. exaltata (L.) Schott; Gen. Fil. t. 3 (1834). Trivial names: Wild Boston Fern, Common
sword fern
 ssp. hawaiiensis W.H. Wagner
 Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.; Ann. Dansk. Bot. Ark. 9 15 (1937). Trivial names:
Weeping Sword fern
 Nephrolepis glabra Copel.; Phil. Journ. Sci. 1. Suppl. II. 146 (1906)
 Nephrolepis hirsutula (Forst.) Presl; Tent. 79 (1836). Trivial names: Rough Sword fern,
Scurfy Sword fern
 Nephrolepis humatoides Alderw.; Nova Guinea 14. 33 (1924)
 Nephrolepis iridescens Alderw.; Bull. Jard. bot. Buit. II nr. XX. 21 (1916)
 Nephrolepis kurotawae Mak.; Bot. Mag. Tokyo 9. 6 (1895)
 Nephrolepis laurifolia (Christ) Proctor; Mem. New York Bot. Gard. 53: 262 (1989)
 Nephrolepis lauterbachii Christ; Bull. Boiss. II. 1. 456 (1901)
 Nephrolepis lindsayae Christ; Bull. Boiss. 6. 837 (1898)
 Nephrolepis multifida (Rich.) Mett.; Fil. Lechl. 1. 21 (1856)
 Nephrolepis multiflora (Roxb.) Jarrett ex Morton; Contr. U.S. Natl. Herb. 38: 309 (1974)
Trivial names: Asian Sword Fern

 Nephrolepis niphoboloides Alderw.; Bull. Jard. bot. Buit. II nr. XI. 18 (1913)
 Nephrolepis obliterata (R. Br.) J. Sm.; Journ. Bot. 4. 197 (1841). Remarks: this name has
been misapplied to Arthropteris palisotii in older literature.
 Nephrolepis paludosa (Raddi) Sehnem; Fl. Illustr. Catar. 1: 16 (1979)
 Nephrolepis pectinata (Willd.) Schott; Gen. Fil. t. 3 (1834)
 Nephrolepis pendula (Raddi) J. Sm.; J. Bot. (Hooker) 4: 197 (1841). Remarks: see
comments under N. cordifolia.
 Nephrolepis persicifolia Christ; Nova Guinea 8, 169 (1909)
 Nephrolepis pickelii Rosenst.; Sampaio, Arch. Mus. Nac. Rio 32. 36 (1930)
 Nephrolepis pilosula Alderw.; Bull. Jard. bot. Buit. II nr. XI. 18 (1913)
 Nephrolepis pubescens Copel.; Philip. Journ. Sc. 81: 12 (1952)
 Nephrolepis pumicicola Ballard; Kew Bull. 1956: 467 (1955)
 Nephrolepis radicans (Burm.) Kuhn; Ann. Lugd. Bat. 4. 285 (1869)
 Nephrolepis rivularis (Vahl) Mett. ex Krug; Bot. Jahrb. Syst. 24: 122 (1897)
 Nephrolepis rosenstockii Brause; Engl. Jahrb. 49. 25 (1912)
 Nephrolepis saligna Carr.; Seem., Fl. Vit. 361 (1873)
 Nephrolepis schlechteri Brause; Engl. Jahrb. 49. 24 (1912)
 Nephrolepis serrata Alderw.; Bull. Buit. II no. 28. 34 (1918)
 Nephrolepis thomsoni Alderw.; Bull. Buit. II no. 24. 2 (1917), Mal. Ferns Suppl. 499 (1917)
 Nephrolepis undulata (Afzel. ex Sw.) J. Sm.; Bot. Mag. 72 (Companion): 35 bis (1846).
Trivial names: Annual Sword fer

Paku sarang burung


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

?Asplenium
nidus

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Polypodiopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Aspleniaceae
Genus: Asplenium
Spesies: A. nidus
Nama binomial

Asplenium nidus
L.

Paku sarang burung (Asplenium nidus, syn.: A. ficifolium Goldm.,Thamnopteris nidus (L.) C.
Presl.,Neottopteris rigida Feé) merupakan jenis tumbuhan paku populer sebagaitanaman
hias halaman. Orang Sundamenyebutnya kadaka, sementara dalam bahasa Jawa dikenal
dengankedakah. Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India
tropis, Indocina,Malesia, hingga pulau-pulau diSamudera Pasifik. Walaupun dalam artikel ini
paku sarang burung disamakan dengan A. nidus hasil penelitian terakhir menunjukkan
kemungkinan revisi, bahwa paku sarang burung mencakup beberapa jenis berkerabat dekat
namun berbeda.[1][2] A. australasiaticum juga sering dianggap sebagai paku sarang burung.
Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150 cm
dan lebar 20 cm, menyerupai daun pisang. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun
hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung. Spora terletak di sisi bawah
helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang (biasa
pada Aspleniaceae). Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam "sarang" yang
menumpang pada cabang-cabang pohon. "Sarang" ini bersifat menyimpan air dan dapat
ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya.
Paku ini kebanyakan epifit, namun sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat
bahan organik yang menyediakan hara. Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai
naungan.
Di Hong Kong, jenis ini dilindungi oleh undang-undang.

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^

Allamanda cathartica
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

?Allamanda
cathartica
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Filum: Basidiomycota
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apocynales
Famili: Apocynaceae
Genus: Allamanda
Spesies: Allamanda cathartica

Nama binomial

Pleurotus ostreatus
Universal Taxonomic Services [1]

Allamanda cathartica adalahtanaman hias yang umum disebut sebagai bungaalamanda dan
juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau
bunga buttercup.[2] Bunga alamanda berasal dari daerahAmerika Tengah dan Selatan dan
banyak ditemukan di Brazildi mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasankarena bentuknya
yang indah.[2]

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Ciri-ciri
 2Habitat
 3Reproduksi
 4Manfaat
 5Referensi

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]


Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat
mencapai 2 meter.[3] Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun).[4] Batangnya yang
sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya
berwarna hijau.[4] Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan
yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm.[3] Selain itu daun alamanda pada umumnya
berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk
seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm.[3] Tanaman ini memiliki bunga yang harum.[3]

Habitat[sunting | sunting sumber]


Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena
banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dankelembaban tinggi sepanjang
tahun.[4] Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan
tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut
karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin. [4]
Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitasmatahari penuh tanpa
halangan. [4] Jika diberi halangan maka produksibunganya menurun.[4] Tanaman ini tumbuh baik
dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik.[3] Secara keseluruhan,
alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga pada
beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.[3]
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklimtropis. Pada daerah
dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar lingkungan dengan
laju pertumbuhan yang cukup cepat.[5] Dihabitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700
meter dari permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun.[3] Karena
pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamenuntuk
menghias pagar dan tembok.[2]

Reproduksi[sunting | sunting sumber]

Allamanda cathartica

Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat.[4]Tanaman ini dapat


berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu
denganstek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul
biji.[4]Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering
dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.[4]

Manfaat[sunting | sunting sumber]


Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai
sebagai laksatif.[6] Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki
sifat antibiotik terhadap bakteriStaphylococcus.[6] Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan
sebagai obatuntuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa.[6] Selain itu,
akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.[6]
Kelapa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Untuk kegunaan lain dari Kelapa, lihat Kelapa (disambiguasi).

?
Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera)

Status konservasi

Aman

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae

(tidak termasuk) Monokotil

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae

Upafamili: Arecoideae

Bangsa: Cocoeae

Genus: Cocos

Spesies: C. nucifera

Nama binomial

Cocos nucifera
L.

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocosdari suku aren-arenan
atauArecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisiAsia, namun kini telah
menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.

Pemerian botani[sunting | sunting sumber]

Kelapa
Skema bagian-bagian buah kelapa.

Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akarserabut, tebal dan
berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan
pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu.Kayunya kurang baik digunakan untuk
bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bertoreh
sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu,
bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari
pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning,
hijau, atau coklat; buah tersusun darimesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut,
melindungi bagian endokarp yang keras (disebutbatok) dan kedap air; endokarp
melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam
endokarp. Endospermiumberupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase
padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah;
embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebutkentos).
Kelapa secara alami tumbuh di pantaidan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal
dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika.
Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring
dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan.

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Glugu
Memetik kelapa

Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga
bangunan Cakar Ayam(dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta)
olehSedijatmo.
Kayu dari batangnya, yang disebutkayu glugu, dipakai orang sebagai kayu dengan mutu
menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur,
dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan
yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara,
dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai
anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Mayang kelapa, dengan seludang bunga(spatha).

Tandan bunga yang masih muda, yang disebutmayang (sebetulnya nama ini umum bagi
semua bunga palma) atau manggar dalambahasa Jawa, dipakai orang untuk hiasan dalam
upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Mayang oleh orang Jawa-Mataraman dipakai
sebagai bahan pengganti gori dalam pembuatangudeg dan disebut gudeg manggar. Bunga
betina atau buah mudanya, disebut bluluk dalambahasa Jawa, dapat dimakan. Cairan manis
yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) niraatau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum
sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Gula kelapa juga dibuat dari nira ini.
Buah kelapa muda, air di dalamnya dapat diminum.

Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa, bahan bakukopra.

Buahkelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi.Sabut, bagianmesokarpyang berupa


serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman
tali, keset, serta media tanam bagianggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah
bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan
bahan baku berbagai kerajinan tangan.

Es kelapa muda atau es dawegan.

Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding
dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda
berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa mudaatau es degan.
Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek
penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada
dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini
disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya
diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra.
Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebutnata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging buah
kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada masakan daging serta
dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah.

Cycas rumphii
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

?
Cycas rumphii

Status konservasi

Hampir Terancam (IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Cycadophyta

Kelas: Cycadopsida

Ordo: Cycadales

Famili: Cycadaceae

Genus: Cycas

Spesies: C. rumphii

Nama binomial

Cycas rumphii
Miq.

Cycas rumphii adalah salah satu jenis pakis haji (Cycas) yang umum ditemukan diNusantara.
Tumbuhan ini asli berasal dari kepulauan ini dan apabila orang menyebut "pakis haji", maka
yang dimaksud biasanya adalah C. rumphii ini. Tumbuhan ini biasa ditanam orang sebagai
penghias pekarangan rumah dan batangnya mengandung pati yang dapat dimakan.
Nama "rumphii" diambil dari nama seorang peneliti berkebangsaan Jerman dari abad ke-18 yang
pernah meneliti tumbuhan di Kepulauan Maluku,Georg Eberhard Rumpf(Rumphius).

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

Penyebaran Cycas rumphii.

Cycas rumphii menyebar di seluruh Kepulauan Indonesia, mulai dari Jawa, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Asalnya diperkirakan dari Maluku. Ia juga
dibudidayakan di Indocina, Guam,Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon, dan Cina.
Artikel bertopik tumbuhanini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
denganmengembangkannya.

Rambutan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

?Rambutan

Rambutan

Status konservasi
Risiko Rendah (IUCN 2.3)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae

(tidak termasuk) Eudikotil

(tidak termasuk) Rosidae

Ordo: Sapindales

Famili: Sapindaceae

Genus: Nephelium

Spesies: N. lappaceum

Nama binomial

Nephelium lappaceum
L.

Rambutan adalah tanaman tropisyang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan


atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal
dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika
Tengah, India, Indonesia,Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Pemerian botani
o 1.1Pembungaan dan bunga
o 1.2Buah
 2Varietas rambutan
 3Lihat pula

Pemerian botani[sunting | sunting sumber]


Bunga jantan rambutan.

Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi
dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk
menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur,
posisi pada pohon, dan ras lokal.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan merona(flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas
teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda.
Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat
tumbuh.
Pembungaan dan bunga[sunting | sunting sumber]

Bunga banci rambutan.

Tumbuhan ini menghasilkan bungasetelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2
tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi
bersifat androdioecious, ada tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil
bunga banci. Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan
menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah
Sumatera bagian utara, yang tidak mengenalmusim kemarau rambutan dapat menghasilkan
buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3
bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5 mm
atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkanputik. Tumbuhan banci yang baru
berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan
alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki
dua bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang
hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai
jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran
sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah
peliharaan.
Buah[sunting | sunting sumber]

Buah Rambutan

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp).
Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketikamasak/ranum.
Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah",
sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas
("rambutan ace"/ngelotok).
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak
menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga
Maret, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah
musiman lain, seperti durian dan mangga.

Varietas rambutan[sunting | sunting sumber]

Rambutan yang terbelah


Buah rambutan

Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara lain hingga saat ini
dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah. Di Indonesia, Balai Penelitian
BuahSolok yang melakukan tugas ini. Pola perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah
seleksi dariplasma nutfah yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia,
terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang melakukan perbaikan
kultivar adalah MARDI.
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik
Indonesia hingga 2005adalah
1. 'Rapiah' dari Pasar minggu,
2. 'Bahrang' dari Langkat,
3. 'Lebak bulus' dari Pasar minggu,
4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
6. 'Binjai' dari Pasar minggu
7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Banten,
11.'Narmada' dari NTB,
Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan terntentu,
seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk digunakan sebagai batang
bawah dalam okulasi.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Mangga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

?Mangga
Buah mangga gedong gincu,

dari Tomo, Sumedang

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Anacardiaceae

Genus: Mangifera

Spesies: M. indica

Nama binomial

Mangifera indica
L.

Mangga atau mempelamadalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalammarga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan sukuAnacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10–40 m.
Nama buah ini berasal dariMalayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia
menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orangPortugis dan
diserap menjadimanga (bahasa Portugis),mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya
sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai
bahasa daerah, seperti pelem atau poh(Jw.).
Daftar isi
[sembunyikan]

 1Pemeliharaan
o 1.1Bunga
o 1.2Buah
 2Kandungan Gizi Buah Mangga
 3Hasil dan kegunaan
 4Trivia
 5Jenis yang berkerabat
 6Referensi
 7Bahan bacaan
 8Pranala luar

Pemeliharaan[sunting | sunting sumber]

Pohon mangga tua di tengah kota

Bunga mangga yang berkarang

Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan
mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak
kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau
memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak
celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah
tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.
Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih
kurang 30–60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan
letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan
sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak
liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan
ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:

 Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.


 Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
 Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
 Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di
kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun
atau lebih.
Bunga[sunting | sunting sumber]
Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang
dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi
sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk
ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini
mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga
kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga.
Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek
dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula
yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6–8 mm. Bunga jantan lebih
banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan
terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari
varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira
5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau
harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun
bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada
bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi
daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi
kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang
lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-
kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan
akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi
kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk
tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu
piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang
bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.
Buah[sunting | sunting sumber]

Mangga
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)

Energi 250 kJ (60 kcal)

Karbohidrat 15 g

- Gula 13.7

- Serat pangan 1.6 g

Lemak 0.38 g

Protein 0.82 g

Vitamin A equiv. 54 μg (6%)

- beta-karotena 640 μg (6%)

- lutein dan zeaxanthin 23 μg

Tiamina (Vit. B1) 0.028 mg (2%)

Riboflavin (Vit. B2) 0.038 mg (3%)

Niasin (Vit. B3) 0.669 mg (4%)

Asam Pantotenat (B5) 0.197 mg (4%)

Vitamin B6 0.119 mg (9%)

Folat (Vit. B9) 43 μg (11%)


Vitamin C 36.4 mg (61%)

Vitamin E 0.9 mg (6%)

Vitamin K 4.2 μg (4%)

Kalsium 11 mg (1%)

Besi 0.16 mg (1%)

Magnesium 10 mg (3%)

Mangan 0.063 mg (3%)

Fosfor 14 mg (2%)

Kalium 168 mg (4%)

Natrium 1 mg (0%)

Zink 0.09 mg (1%)

Link to USDA Database entry


Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Sumber: Data Nutrisi USDA

Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan
bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya
mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,
yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak.
Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis
sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Bijiberwarna putih, gepeng
memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping;
ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

Kandungan Gizi Buah Mangga[sunting | sunting sumber]


Nilai Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal), Karbohidrat 17,00 g,
Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg (4%), Beta-
karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%),
Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg
(10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg
(1%), Magnesium 9 mg (2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%).
Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.[1]

Hasil dan kegunaan[sunting | sunting sumber]


Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan
segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang
muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi
bumbugaram dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering,
dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang
masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan
pada masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat,
keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat
dijadikanarang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstraketil asetat yang
bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga
dapat menurunkan gejalahiperglisemia.[2]
Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara
India, Tiongkok, Meksiko,Thailand, Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina, dan Bangladesh. Total
produksi dunia pada tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985)
yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya, sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.
Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika
Serikat dan Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di
Asia. Gambaran produksi mangga tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah.

Sepuluh Produsen Mangga Teratas tahun 2007

Negara Produksi dalam Ton Catatan

India 13.501.000 F

Republik Rakyat Tiongkok 3.752.000 F

Meksiko 2.050.000 F

Thailand 1.800.000 F

Pakistan 1.719.180 F
Indonesia 1.620.000 F

Brasil 1.546.000 F

Filipina 975.000 F

Nigeria 734.000 F

Vietnam 370.000 F

Dunia 33.445.279 A

 Tanpa simbol = data resmi


 P = data resmi, F = perkiraan FAO
 * = data tak resmi/setengah resmi
 C = data hasil perhitungan
 A = data gabungan (resmi, tak resmi, dan atau hasil perhitungan)
Sumber
Food And Agricultural Organization of United Nations: Economic And Social Department: The
Statistical Division

Trivia[sunting | sunting sumber]


Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi, khususnya di pelbagai negara di Asia bagian
selatan. Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional. Dalam kitab suci Weda agama Hindu,
mangga dianggap sebagai “hidangan para dewa”. Daun-daun mangga kerap digunakan secara
ritual dalamdekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.

Jenis yang berkerabat[sunting | sunting sumber]


Mangga sekerabat dengan bacang (M. foetida), kemang (M. kemanga),kuweni (M.
odorata), kasturi dan banyak lagi. Daftar kerabat mangga selengkapnya dapat dilihat pada uraian
mengenai marga Mangifera.

Anda mungkin juga menyukai