Anda di halaman 1dari 13

GULMA

PERBENDAHARAAN GULMA
Gulma Berdaun Sempit (Grasses)
Nama Latin Nama Indonesia
Axonopus compressus Jukut Pahit, Papaitan
Brachiaria miliformis Rumput Cori
Brachiaria mutica Rumput Malela
Brachiaria paspaloides
Centotheca lappacea
Chloris barbata Rumput Jejarongan
Chrysopogon aciculatus Rumput Jarum
Coelorachis glandulosa
Coix lachryma-jobi Hanjeli
Cynodon dactylon Grintingan, Kakawatan
Cyrtococcum accrescens
Cyrtococcum oxyphyllum
Digitaria fuscescens
Digitaria setigera
Echinochloa colona Rumput bebek, Suket tuton (jawa)
Echinochloa crus-galli
Eleusine indica Rumput belulang, (jampang,carulang (sunda)),
Eragrostis tenella
Imperata cylindrica Alang-alang, ilalang
Isachne globosa
Ischaemum indicum
Ischaemum muticum
Ischaemum timorense
Leersia hexandra Kalamenta, suket kolomento
Leptochloa nodosa
Panicum brevifolium
Panicum maximum
Panicum repens Rumput Lampuyangan, suket balungan
Panicum sermentosum
Paspalum conjugatum Jukut Pahit, Papaitan
Paspalum scrobiculatum
Pennisetum polystachyon
Pennisetum purpureum Rumput gajah, rumput lembing
Phragmites karka Bayongbong, galagah asu, gumulong, kasongket.
Rhynchelytrum repens
Sacciolepis indica
Setaria palmifolia Rumput palem, wuluhan
Sporolobus diander
Sporolobus indicus
Themeda arguens Rumput Merak
Themeda villosa

Gulma Teki-Tekian (Sedges)


Nama Latin Nama Indonesia
Cyperus aromaticus
Cyperus brevolius
Cyperus compressus
Cyperus digitarius
Cyperus distans
Cyperus iris
Cyperus kyllingia Rumput kenop,wudelan
Cyperus pilosus
Cyperus rotundus Rumput teki
Fimbristyllis globulosa
Fimbristyllis miliacea
Lipocarpha chinensis
Rhynchospora corymbosa
Bundung, lingi, reduk, walingi, wlingen,endong,
Scirpus Grossus
penjalinan
Scirpus mucronatus
Scleria sumatrensis

Gulma Berdaun Lebar (Broad Leaves)


Nama Latin Nama Indonesia
Aeschynomene americana
Ageratum conyzoides Bandotan, babandotan (Sunda), wedusan (jawa)
Alocasia macrorrhiza Sente, birah
Amaranthus spinosus Bayam duri, bayem cucuk, podo maduri (bugis)
Asystasia coromandeliana Ara Sungsang
Asystasia intrusa
Borreria laevicaulis
Borreria latifolia
Cardiospermum
Paria gunung, [ketipes, parenan, pulungan (jawa)]
halicacabum
Cassia tora Ketepeng kecil, galenggang kecil
Centella asiatica Kaki kuda, pegagan, antanan, papagan (sunda)
Chromolaena odorata Tekelan, kirinyuh
Cleome rutidosperma
Clidemia hirta
Commelina diffusa Aur-aur, gewor lakina (sunda), brambangan (jawa)
Cordia curassavica
Costus speciosus Pacing putih
Croton hirtus
Curculigo villosa
Eichornia crassipes Eceng gondok
Elephantopus scaber Tapak liman, tutup bumi
Elephantopus tomentosus
Elettariopsis curtisii
Emilia sonchifolia Temu wiyang
Erechthites valerianifolia Sintrong
Erigeron sumatrensis Jabung
Euphorbia heterophylla Kate mas
Euphorbia hirta Patikan kebo, gelang susu, nanangkaan (sunda),
Fagraeae racemosa
Globba pendula
Hedyotis corymbosa Rumput mutiara, lidah ular, bunga telor (melayu)
Hedyotis verticillata
Hyptis brevipes
Hyptis capitata Hiptis, rumput knop
Hyptis suaveolens Gringsingan, ruku-ruku utan, basinan
Ipomoea cairica Sri Pagi
Lantana camara Tahi ayam, tembelekan, telekan
Laisa spinosa Sambang
Ludwigia adscendens Krangkong
Ludwigia hyssopifolia Cacabean
Melastoma malabathricum Herendong (snd)
Melochia concatenata
Melonthria affinis
Mikania micrantha Mikania, sembung rambat
Mimosa invisa Baret, rebah bangun, putri malu besar
Mimosa pigra
Mimosa pudica Putri malu, si kejut, riyud
Monochoria vaginalis Eceng padi, wewehan (jawa), eceng leutik (sunda)
Oldeniandia dichotoma
Passiflora foetida Rambusa, permot, nyomlang, ceplukan blungsung
Phyllanthus amarus
Physallis minima Rumput meranti
Pistia stratiotes Kiapu, ki apung, kayu apu, kayu apung
Polygonum barbatum Mengkrengan, jukut carng (sunda), salah nyowo (jawa)
Polygonum chinense Aseman
Portulaca oleraceae Gelang, Krokot
Rubus moluccanus
Scoparia dulcis Jaka tuwa
Sida acuta
Sida rhombifolia
Solanum torvum
Stachytarpheta indica
Tetracera indica
Tetracera scandens
Tridax procumbens
Triumfetta rhomboidea
Typha angustifolia
Urena lobata
Vitis Japonica

Gulma Pakis-Pakisan (Ferns)


Nama Latin Nama Indonesia
Dicranopteris linearis
Lygodium flexuosum Paku Kembang
Nephrolepis biserrata Paku Harupat
Phymatosorus scolopendria Paku Cacing, paku ular
Stenochlaena palustris Paku Udang
Taenitis blechnoides

Jenis Gulma Pada Perkebunan Kelapa


Sawit
Written By Taufik Irawan on Kamis, 11 September 2014 | 12.08

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki dan merugikan
tanaman yang diusahakan. Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang memiliki dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

Pengaruh gulma tidak terlihat secara langsung, dan umumnya berjalan lambat. Gulma perkebunan,
termasuk perkebunan kelapa sawit, mampu menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan
unsur hara, air, ruang tumbuh dan cahaya matahari. Beberapa spesies gulma juga dapat
memproduksi zat racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama, dikenal dengan
'alelopati'.

Gulma Berdaun Lebar (broad leaves)

Borreria latifolia (kentangan)


Asystasia intrusa

Chromolaena odorata (krinyuh)

Clidemia hirta (harendong)


Colocasia sp. (keladi)

Crassocephalum crepidoides (sintrong)

Lantana camana (tembelekan)


Melastoma malabathricum (senduduk)

Mikania micrantha (Sambung rambat)

Mikania micrantha merupakan gulma tahunan yang tumbuh merambat dengan cepat. Mikania
termasuk dalam gulma penting pada kelapa sawit yang dapat tumbuh hingga ketinggian 700 mdpl.
Mikania umumnya tumbuh dominan pada areal kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) hingga
dapat meimbelit/menutupi

Mikania juga menghasilkan senyawa alelopati berupa phenol dan flavon. Mudah berkembang biak
melalui potongan

Batang M. micrantha tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang dan ditumbuhi rambut-
rambut halus. Panjang batang dapat mencapai 3-6m. Pada tiap ruas terdapat dua helai daun yang
saling berhadapan, tunas baru dan bunga.
Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati dengan panjang daun 4-13cm dan lebar daun 2-
9cm. Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi.

Bunga tumbuh berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4.5-6mm, dan tumbuh dari ketiak
daun atau pada ujung tunas. Biji dihasilkan dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan
panjang 2mm.

Mikania sp.

Mimosa invisa (kucingan)


Mimosa pigra

Mimosa pudica (putri malu)

Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah
dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat
disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu
bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa
menit keadaannya akan pulih seperti semula
Momordica charantia (pare hutan)
Stachytarpeta indica (ekor tikus)
Eupatorium Odoratum (Putihan)

Ageratum conyzoides (Babadotan, Wedusan)

Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna
semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar
di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-
bedusan (Md.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris,
tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.

Borreria alata (goletrak)


Borreira laevicaulis (rumput kancing ungu)

Phyllanthus niruri (meniran)

Gulma berdaun sempit (grasses):


Axonopus compressus (paitan)
Brachiaria mutica (sukat kelanjang)
Digitaria sp. (genjoran)
Echinochloa colona
Eleusine indica (jejagoan)

Imperata cylindrica (alang-alang)


Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan
pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang, halalang.

Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama
angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Berlawanan dengan
anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu.
Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak
teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang
senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan
bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain.

Ottochloa nodosa (bambonan)


Panicum trigonium (parit-paritan)
Paspalum conjugatum (Rumput pahit)

Teki (sedges):
Cyperus rotundus

Teki ladang atau Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka.
Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis
Cyperus lainnya yang berpenampilan mirip.
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk
umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai
kedalaman satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki
menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran terhadap genangan,
mampu bertahan pada kondisi kekeringan

Cyperus kyllingia

Pakis-pakisan (ferns):
Cyclosorus aridus (pakis kadal)
Dryopterus arida (pakis kadal)
Menurut habitanya gulma diklasifikasikan ke dalam:
a. Gulma obligat adalah gulma yang hanya dijumpai di daerah yang sudah ada
campur tangan manusia, misalnya di lahan pertanian, desa, kota dan lainnya.
b. Gulma fakultatif adalah gulma yang dijumpai di dalam hutan alamiah dan di
daerah yang belum atau yang sudah ada campur tangan manusia.

Berdasarkan habitatnya lebih lanjut gulma digolongkan ke dalam:


a. Gulma darat (terestrial weeds)
Tumbuhan ini hidup dna berkembang di darat, meliputi gulma semusim , dua
musim dan gulma menahun. Contohnya : Eupatorium odoratum, Amaranthus
spinosusu.
b. Gulma air (aquatic weeds)
Gulma ini pertumbuhan dan persyaratan hidupnya harus berada di daerah perairan.
Gulma air dibedakan menjadi:
1. Terapung dipermukaan air misalnya Euchornia crassipes, Salvinia sp.
2. Tenggelam di dasar air misalnya Ceratophylum demersum, Utriculata spp.
3. Dari dasar timbul ke permukaan misalnya Nimphaea sp., Sagitaria sp.
c. Gulma yang menumpang pada tumbuhan lain (Aereal weeds)
Golongan gulma ini adalah epifit, hemi-parasit dan hiper-parasit.

Salvinia contoh gulma air, src:http://www.ntu.edu.sg


Menurut daur hidupnya, gulma digolongkan ke dalam:
a. Gulma semusim (annual weed), merupakan gulma yang dapat hidup selama
daur hidupnya kurang dari setahun lalu mati. Contohnya ceplukan (Physalis
angulata L.) wedusan atau babadotan (Agerantum conyzoides L.) dan bayam duri
(Amaranthus spinosa L.)
b. Gulma dua musim (bi-annual weed), merupakan gulma yang hanya tumbuh di
daerah subtropika pada dua musim contoh Lactuca canadensis L. atau lettuce.
c. Gulma tahunan (perennial weed), merupakan gulma yang dapat hidup lebih dari
dua tahun atau hampir tidak ada batasnya contohnya alang-alang (Imperata
cylindrica L.), teki (Cyperus rotundus L.) dan sembung rambat (Mikania
michrantha)
Alang Alang termasuk gulma tahunan, src: http://manfaatnyasehat.com
Menurtu morfologi dan respon terhadap herbisida, gulma digolongkan ke dalam:
a. Gulma rerumputan (grasses weeds) adalah gulma yang berdaun pita yang
berasal dari keluarga Poaceae (Graminae). Kebanyakan dari golongan monokotil,
perakaran serabut, berdaun pita, batang bulat, pipih, berlubang atau masif.
Contohnya: alang-alang (Imperata cylindrica L.), paitan (Paspalum conjugatum. L),
kawatan (Ottochloa nodosa L, Eleusina indica, Panicum repens).
b. Gulma berdaun lebar (broad leaves) ialah gulma yang berdaun lebar berasal
dari tumbuhan berkeping dua (dikotil) dan paku-pakuan. Titik tumbuh tersembul di
luar dan setiap cabang ada titik tumbuhnya misalnya: ceplukan, wedusan, dan
sembung rambat.
c. Gulma tekian (sedges), ialah gulma yang berasal dari keluarga Cyperaceae,
tergolong monokotil, perakaran serabut, berdaun pita, batang ulat, segitiga, pipih
dan masif. Daun tidak memiliki lidah daun dan titik tumbuhnya tersembunyi.
Misalnya antara lain teki, udelan (Cyperus kyllingia).
d. Gulma pakisan (fern) merupakan gulma yang berasal dari keluarga pakisan.
Misalnya pakis kadal (Dryopteris aridus), dan pakis kinca (Neprolepsis biserata).

Pakis Kinca, src:tamanbuahsegar.blogspot.com


Berdasarkan sifat botaninya, gulma digolongkan ke dalam:
a. Golongan monocotyledone (berkeping satu)
Contoh: Cyperus rotundus, Panicum repens
b. Golongan dicotyledone (berkeping dua)
Contoh: Amatanthus sp dan Ageratum conyzoides
c. Golongan Pteridophyta (pakisan)
Contoh: Neprolepsis bisserata

Anda mungkin juga menyukai