KELOMPOK 9
ANCYLOSTOMA
DUODENALE
Ilmu Dasar Keperawatan
Dosen Tutor :
Citra Windani Mambang Sari, S.Kep, Ners., M.Kep
ANGGOTA
Annisa
Aulia Nurul Fauziah
Dea Sephia Putri
Erviana Zefanya Agatha
Fajaritta Sukma Namina
Galuh Wulan Purnama
Hafshah Shihah Kaaffah
Iis Yulianti
Mariana Dwi Utami
Mutiara Camelia Azzahra
Nurkhaliza Septiani Suparmas
Ranti Pebianti
Shifa Leviyanti Azzahra
Surya Sunya Kaindran Riyadi
Syifa Imaniar Rahma
(220110210147)
(220110210107)
(220110210137)
(220110210009)
(220110210036)
(220110210121)
(220110210041)
(220110210115)
(220110210128)
(220110210111)
(220110217002)
(220110210030)
(220110210146)
(220110210164)
(220110210061)
MORFOLOGI
Larva filariform dari Ancylostoma duodenale
memiliki selubung tetapi tidak memiliki corak
garis-garis transversal.
Ujung posterior dari larva filariform runcing
Ancylostoma duodenale dewasa
berbentuk silindris
Relatif gemuk
Terdapat lengkungan cervical ke
arah dorso-anterior (seperti
huruf C),
Warna merah muda atau coklat
muda keabu-abuan.
Memiliki dua pasang gigi ventral
pada rongga mulutnya. Gigi
posterior lebih kecil
dibandingkan dengan gigi
anterior.
LARVA
CACING JANTAN
Panjangnya 8-12 mm dan diameternya 0,4 -
0,5 mm.
Pada ujung posterior terdapat bursa
copulatrix, dorsal ray single dengan jumlah 13
ray, dan 2 spicule terpisah
CACING BETINA
Panjangnya 10-15 mm dan diameternya 0,6 mm
Terdapat spine
HABITAT DAN
HOSPES
Habitat: Usus halus (duodenum, jejunum)
Hospes definitif adalah Manusia, cacing ini menyebabkan
Ancylostomiasis.
Cacing tambang tersebar luas di seluruh dunia (kosmopolit)
terutama di daerah tropis dan subtropis, terutama yang
bersuhu panas dan mempunyai kelembaban tinggi, dengan
tingkat kebersihan yang buruk. Tanah yang gembur,
lembab, teduh, tanah berpasir, atau tanah liat dan humus
merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan telur cacing
tambang sampai menjadi larva.
Telur berisi segmented ovum keluar bersama tinja manusia.
Pada kondisi lingkungan yang memungkinkan (lembab, berpasir, dan teduh),
telur akan menetas dalam 1 hingga 2 hari.
Telur yang menetas akan menjadi larva rhabditiform dan tumbuh pada feses
atau tanah setelah 5 sampai 10 hari dan mengalami dua kali moulting.
Larva rhabditiform berubah menjadi larva filariform yang merupakan bentuk
infektif dan dapat bertahan hidup 3 sampai 4 minggu pada kondisi lingkungan
yang menguntungkan.
Larva filariform akan menembus kulit host setelah melepaskan sheath, setelah
sampai di jaringan subkutan, larva akan bermigrasi ke sistem limfatik atau
peredaran darah ke sirkulasi vena ke jantung kanan sampai di kapiler paru, lalu
masuk ke alveoli, menuju ke bronchioles, bronchus, trachea, larynx, epiglottis,
pharynx¸ dan tertelan ke usus. Larva tumbuh menjadi dewasa di lumen usus
halus
Cacing dewasa hidup di lumen usus halus (jejunum distal) mereka akan
menempel di dinding usus dengan kehilangan darah yang dihasilkan oleh
gambaran inang. Kebanyakan cacing dewasa dieliminasi dalam 1 sampai 2 tahun,
tetapi umur panjangnya bisa mencapai beberapa tahun.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SIKLUS HIDUP
1
2
Infeksi cacing tambang dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
lingkungan dan menjalani pola hidup sehat. Beberapa cara yang bisa
dilakukan adalah:
Meminum air bersih yang bebas
risiko kontaminasi.
Mengonsumsi makanan yang
bersih dan matang.
3
Menggunakan alas kaki ketika
keluar rumah.
PENCEGAHAN
& PENANGANAN
4
Mencuci tangan secara rutin
menggunakan sabun dan air
mengalir.
1
2
Jika sudah terlanjur terinfeksi penanganan yang dapat dilakukan dengan
mengatasi infeksi, mencegah memburuknya kondisi, dan mencegah
komplikasi. Berikut contoh yang dapat dilakukan:
Dengan diberikan obat-obatan antelmintik
(anticacing). Seperti; albendazole,
mebendazole, dan pirantel pamoate
Jika terjadi pada pasien anemia, dengan resep
dokter pasien tersebut akan diberikan
suplemen zat besi dan asam folat untuk
membantu pembentukan sel darah merah
3
Penderita juga akan disarankan mengkonsumsi
makanan dengan tinggi protein untuk
mengganti protein yang hilang akibat infeksi
cacing tambang
PENCEGAHAN
& PENANGANAN
DAFTAR
PUSTAKA
Center of Disease Control and Prevention. (2019, 17 September)
Parasite Hookworm. Diakses pada 25 Juni 2022 dari,
https://www.cdc.gov/parasites/hookworm/biology.html
Endrawati, Heni . 2014. "Hookworm, Ancylostoma duodenale,
Necator americanus"
http://habibana.staff.ub.ac.id/2014/01/16/hookworm-ancylostomaduodenale-necator-americanus/
Pane, Merry Dame Cristy. 2020. "Infeksi Cacing Tambang"
https://www.alodokter.com/infeksi-cacing-tambang
Nareza, Meva 2020. "Memahami Penyebab, Gejala dan Cara
Mengatasi Penyakit Cacing Tambang"
https://www.alodokter.com/memahami-penyebab-gejala-dan-caramengatasi-penyakit-cacing-tambang
Thank You
- KELOMPOK 9 -